Minggu, 05 Desember 2010

SISTEM INFORMASI KESEHATAN : FONDASI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT

Abstrak : Peran sistem informasi kesehatan secara umum adalah untuk menganalisis dan mendesiminasi data. Pada prakteknya, sistem informasi ini jarang dilaksanakan secara sistematis. Produk-produk sejarah, social dan ekonomi yang dibuat sangat kompleks, terbagi-bagi dan tidak responsive terhadap kebutuhan. Lembaga internasional bidang kesehatan bertanggung jawab terhadap masalah mempunyai kebutuhan prioritas yang urgent dalam pengembangan kapasitas Negara, hasilnya adalah ketidakmampuan beberapa negara akan kebutuhan data yang dimonitor dalam arah pengembangan MDGs. Solusi terhadap masalah ini sangat komprehensif. Uang saja tidak cukup, tetapi harus disertai dengan dukungan pengembangan sistem yang merupakan gabungan antara alokasi dan tanggung jawab.
Health Metrics Network melakukan kolaborasi untuk membantu mencari solusi bagi negara-negara yang membutuhkan.
Pengukuran dan Kesehatan Masyarakat
Definisi kesehatan masyarakat (Beaglehole, et al) : suatu tindakan pengumpulan yang terus menerus untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan cara mengukur kemampuan dan memonitor kesehatan dari populasi.
·
Epidemiologi, demografi dan biostatistik adalah kunci disiplin kesehatan masyarakat.
Menurut John Snow selama epidemik Cholera yang terjadi di London pada pertengahan tahun 1800 merupakan contoh yang mudah melakukan investigasi epidemiologi.
·
Adanya pencatatan angka kelahiran dan kematian yang dilakukan di Inggris pada awal tahun 1880. Tanpa informasi tentang jumlah kematian dari Cholera dan alamat jalan dari tiap korban maka John Snow tidak dapat melakukan pemetaan data kematian.
Pencatatan data kematian ini juga sudah dilakukan dinegara-negara seperti : Denmark, Inggris, Belanda, Norwegia dan Swedia.
Pencatatan-pencatatan ini kemudian mulai dikembangkan di negara-negara Amerika, Eropa dan Asia. Sebanyak 150 negara sudah dapat melakukan pengumpulan data secara empiris selama 5 tahun dengan menggunakan teknologi informasi dalam melakukan proses dan analisis data secara terus menerus dalam jangka waktu yang singkat. Survei dasar populasi menjadi model dalam pengumpulan data kesehatan yang terus menerus yang digunakan dalam survei pengukuran indikator. Misalnya : survei terhadap 30 sampel yang diambil untuk memperluas program imunisasi dan perencanaan keluarga dan kesehatan ibu dan anak melalui orientasi demografik dan survei kesehatan.
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Data dan Informasi tentang penyebab kematian orang dewasa masih belum di ketahui. Hal ini disebabkan masih sederhananya model SIK yang di gunakan sehingga informasi tentang jumlah kematian dan kelahiran tidak di gunakan.
Sistem informasi kesehatan untuk daerah meliputi :
·
Faktor lingkungan, sosek, genetik dan hukum, organisasi dan kebijakan, infrastruktur kesehatan, fasilitas dan peralatannya, pembiayaan dan SDM
· Tersedia penggunaan informasi kesehatan dan jasa yang bermutu
· Hasil yang diperoleh : angka kematian, angka kesakitan, kecacatan, kesejahteraan, status kesehatan dan penularan penyakit
· Perbedaan dalam faktor penentu dan pengguna : jenis kelamin, status sosek, kelompok etnis dan situasi geografis
Tersedia format yang umum pada pencatatan fasilitas kesehatan, SRT, sensus, registrasi vital, buku peranan kesehatan nasional dan penelitian kesehatan.
Contoh kasus : proporsi anak yang diimunisasi terhadap campak yang di peroleh melalui SRT dan data administratif akan menghasilkan data yang berbeda.
Sumber informasi penting yang terkait dengan kesehatan
· sensus setiap 10 tahun sekali
· pemantauan berlanjut kematian dan kelahiran dengan sertifikasi penyebab kematian
· sistem tanggapan dan pengawasan terpusat tentang wabah dan vaksin pencegahan penyakit (kolera, virus HIV, polio dan SARS)
· program untuk merancang pengunaan dari jasa pelayanan kesehatan dan survei kesehatan RT.
· sistem yang menghasilkan data interaksi dari pasien dan provider tentang mutu perawatan.
· pemetaan kesehatan masyarakat tentang fasilitas pelayanan kesehatan di daerah dan nasional
· pengawasan perilaku tentang factor resiko seperti merokok, seks bebas dan malnutrisi
· system pembukuan/ akuntansi
· keuangan dan manajemen informasi
· model, proyeksi dan perkiraan-perkiraan
· penelitian termasuk penelitian klinik, system informasi dan penelitian operasional
Kita tahu apa yang kita tidak tahu
Bagaimana system informasi yang diselenggarakan sekarang ini?
Sistem Informasi sedikit dipakai untuk pengambilan keputusan yang efektif.
Sistem informasi kesehatan tidak menjadi fokus utama pada MDGs.
MDGs secara luas dikuasakan sebagai kerangka untuk mengukur pengembangan sistem informasi kesehatan.
Contoh : target MDGs : penurunan angka kematian.
Berbagai Kapasitas
Statistik kapasitas building diindentifikasikan sebagai kebutuhan inti oleh banyak negara dan melalui pertemuan Paris dan The World Bank STATCAP diharapkan bisa memperbaikinya. DHS, AUSAID dan MICS UNICEF memberi perhatian eksplisit pada lokal kapasits building untuk produksi dan analisa data. Di dalam sektor kesehatan perlu membangun kapasitas karena sistem informasi sering terlupakan. Dalam analisis kebutuhan sumber daya manusia jarang disebutkan tentang kebutuhan tenaga yang mempunyai kemampuan statistik untuk menganalisis data, karena adanya asumsi bahwa petugas pelayanan kesehatan mampu mengerjakan tugas SIK. Namun, petugas kesehatan tidak mampu melakukan dua tugas sekaligus (sebagai petugas pelayanan pasien dan petugas SIK). Perubahan sektor kesehatan umum meliputi desentralisasi alokasi sumber daya dan pengambilan keputusan pada level daerah. Kapasitas sebagian besar dipusatkan di tingkat nasional, memusatkan MDGs juga memperburuk kecenderungan ini.
Divisi Tanggung Jawab
Siapakah yang bertanggung jawab untuk data kesehatan yang ada? Yang jelas adalah Departemen Kesehatan. Namun Departemen Kesehatan tidak mengatur komponen-komponen penting sistem informasi kesehatan. Data faktor penentu dari kesehatan, resiko dan faktor-faktor yang bersifat melindungi, konsekuensi-konsekuensi dari sakit-sehat sering ditemukan pada sektor diluar kesehatan contohnya sektor pertanian, tenaga kerja, pendidikan dan PDAM. Meskipun sektor kesehatan telah mengindentifikasi unsur-unsur penting tapi sebagian besar penggumpulan data yang berkaitan dengan kesehatan nampaknya masih berada pada pihak-pihak lain. Kesulitan lain diakibatkan oleh sifat sektor kesehatan yang masih terfragmentasi/ terpisah-pisah. Hanya sedikit negara yang memiliki status- model kontrol (model pengawasan) terhadap pelayanan kesehatan dan pembiayaan publik. Penguatan data dalam suatu sistem bisa merupakan suatu tantangan. Di dalam teori, regulator memiliki otoritas mengawasi setiap informasi yang dilaporkan tetapi pada prakteknya regulator menggunakan otoritas tersebut.
Satu kegagalan dari imajinasi
Sumber daya, tanggung jawab dan kapasitas menunjukkan sisi penyediaan data, sisi kesamaan informasi kesehatan. Siapa yang memerlukan data dan apa yang mereka butuhkan untuk itu? Satu jawaban bagi pertanyaan itu adalah bahwa pembuat kebijakan memerlukan data untuk pengambilan keputusan.Yang tidak menguntungkan dalam pengambilan kesehatan pada berbagai bagian di dunia adalah bahwa keputusan yang diambil tidak menggunakan informasi yang dapat dipercaya. Dalam prakteknya, pengambilan keputusan dalam kesehatan terlalu sering didasarkan pada pertimbangan politis, kelayakan atau permintaan donatur. Ada satu kesadaran yang tumbuh bahwa ini mengarahkan kepada penggunaan yang tidak efektif dan efisien dari sumber daya. Penekanan yang meningkat di manajemen yang memusatkan perhatian pada kebutuhan akan data melalui konsistensi dan transparansi sistem. Data untuk pengambilan keputusan adalah penting, tetapi stakeholder untuk informasi terkait dengan kesehatan adalah banyak dan lebih luas. Dalam mengakses pelayanan kesehatan dan kepentingan ilmiah, publik berhak mengetahui status kesehatan masyarakat. Masyarakat berhak mengetahui mengapa orang meninggal sebelum waktunya (penyebab kematian), mengapa orang menjadi sakit (Penyebab sakit),dan jenis pelayanan yang tersedia, dan bagaimana cara melindungi diri.
Informasi kesehatan juga penting bagi ilmu statistik dan politikus-politikus.
Health Metric Network
Sekarang ini kita berada dalam situasi paradoks dimana tidak dijumpai banyak informasi yang dapat dipercaya dengan investasi yang pantas dipertimbangkan dari usaha dan sumber daya dalam penggumpulan data.
Divisi statistic PBB mendukung Negara dalam melaksanakan/menerapkan sensus dan pencatatan registrasi vital sesuai dengan standar internasional. WHO menyediakan bimbingan teknik bagaimana menggunakan klasifikasi angka kematian dan kesakitan dan penetapan surveillance penyakit dan program penanggulangannya. Untuk saat ini, memberi perhatian untuk menuju penggunaan yang lebih baik dari pelayanan statistic rutin. UNICEF telah membentuk suatu program survey diberbagai Negara untuk memantau kesehatan anak. AUSAID dan donor bilateral lainnya telah melakukan investasi substansial dan tumbuh amount dalam survai kesehatan dan demografi, surveillance penyakit dan penggulanggannya. Institusi dan kerjasama baru seperti lembaga dunia untuk melawan AIDS, Tuberculosis, Malaria dan Aliansi Dunia untuk Vaksinasi dan Imunisasi (GAVI) merupakan penawaran penting sumber daya baru untuk informasi kesehatan. Para agen internasional, donor Negara dan bilateral telah bekerja sama untuk mengembangkan inti yang diset dari indikator untuk penyakit spesifik dan bergabung dalam mengawasi/ memantau indikator awal . Apa yang telah hilang dari usaha-usaha ini telah menjadi keseluruhan visi dari system informasi kesehatan menyeluruh dan menyambungkan dari berbagai bagian komponen.
Di tahun 2003, sejumlah stakeholder bergabung bersama untuk memikirkan solusi inovasi untuk memecahkan teka-teki informasi kesehatan. Diskusi menimbulkan rencana untuk langkah kedepan, yang kemudian diterapkan menjadi kerjasama dunia yang disebut Health Metrics Network dengan satu suntikan modal proyek dari RUU, dari Yayasan Bill dan Melinda. Ini adalah prakarsa pertama kesehatan global yang tidak hanya memfokuskan pada penyakiT tertentu tapi juga pada komponen inti dari suatu system kesehatan.
Patner dalam kerjasama setuju untuk membawa bersama energi dan keahlian untuk menyediakan dukungan yang koheren dan terkoordinasi kearah perubahan dan penguatan system informasi kesehatan Negara.
Dokumen di isu khusus Buletin mempertimbangkan untuk mengerjakan sepanjang fase pengembangan Health Metrics Network. Meliputi satu cakupan luas dari tantangan informasi kesehatan di level Negara dan internasional. Kita belajar tentang biaya perbedaan jalan dari generasi indikator kunci di Negara Republik Tanzania. Kita belajar bagaimana China bekerja untuk meningkatkan attribution penyebab kematian. Tulisan/catatan dari Afrika Selatan menguraikan tantangan memperkenalkan produksi data dan digunakan untuk seting fasilitas kesehatan dengan sedikit tradisi penggunaan data untuk pegabilan keputusan. Tulisan lainnya menjelaskan tantangan dan teknik khusus seperti bagaimana untuk memperluas system registrasi vital dalam sumber daya terbatas dimana kematian secara umum terjadi di rumah dan bagaimana sepakat dengan ketiadaan data pada kesehatan yang berbeda.
Kesimpulan
Ini bukan disebabkan karena negara mereka miskin sehingga mereka bisa mengusahakan informasi kesehatan yang baik. Ini karena mereka miskin sehingga tidak bisa mengusahakan tanpa itu. Ada contoh yang baik penggunaan data untuk pengambilan keputusan berbasis bukti yang mendorong kearah kesehatan yang lebih baik (19). Contoh-contoh seperti itu perlu diperluas dan ditingkatkan. Sudah waktunya untuk sumber daya dan usaha serius untuk membangun system informasi kesehatan secara efektif mendukung kesehatan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar